KEREN TREND

7 July 2016

Perumpamaan Jawa Dalam Mengungkapkan Fisik Seseorang

19:44

Ungkapan dalam mendeskripsikan fisik seseorang bermacam-macam caranya. Ada yang mengungkapkan dengan cara menggambar, bercerita atau dibandingkan dengan perumpamaan yang lainnya. Dalam tradisi jawa, ada berbagai ungkapan unik yang biasa diungkapkan saat memuji fisik seseorang. Apalagi jika paras fisik seseorang tersebut cantik atau tampan, ada saja ungkapan jawa yang bisa digunakan sebagai perumpaan. Perumpamaan berikut ini biasa digunakan orang jawa dalam memuji fisik seseorang.


1 Mripate Ndamar Kanginan - Ungkapan Bentuk Mata

Dalam bahasa jawa, ndamar kanginan biasa digunakan sebagai perumpamaan bentuk fisik mata seseorang. Serapan kalimat ‘ndamar kanginan’ ini diambil dari bahasa jawa ‘damar’ yang berarti sumbu. Jika kata damar diimbuhi huruf- n menjadi ndamar maka artinya berubah menjadi menyalakan sumbu api. 
 Sedangkan ‘kanginan’ dalam bahasa jawa berarti bergerak-gerak terhempas angin. Jika dua kalimat ini dipadukan maka akan menjadi ‘ndamar kanginan’ yang bermakna sumbu api yang bergerak-gerak. Simbol perumpamaan ini menggambarkan bahwa mata ‘ndamar kanginan’ adalah mata yang yang bercahaya nan bersahaja.

2 Untune Miji Timun – Ungkapan Bentuk Gigi
Miji timun dalam perumpamaan bahasa jawa berarti biji mentimun. Miji yang berarti biji dan Timun merupakan ketimun yang biasa digunakan sebagai acar atau pendamping lalapan.
Biji ketimun memiliki bentuk yang kecil dan berjejer rapi. Jika ada seseorang yang memiliki tekstur gigi yang putih kecil dan berjejer rapi mirip dengan biji ketimun, orang  tersebut dianggap sebagai orang yang memesona karena giginya rapi seperti ‘miji timun’.

3 Idepe Tumenga Ing Tawang – Ungkapan Bentuk Bulu Mata
Tumenga memiliki makna yang berarti mendongak, sedangkan Tawang berarti langit. Tumenga Ing Tawang jika diartikan menjadi mendongak ke arah langit. 
Bulu mata yang mendongak ke arah langit diwujudkan dalam bulu mata yang lentik sehingga ungkapan ini biasa diungkapkan untuk kaum wanita bermata lentik.


4 Pipine Nduren Sajuring – Ungkapan Bentuk Pipi
Pipi nduren sajuring adalah pipi dalam bentuk oval dan lancip. Biasanya orang yang memiliki bentuk pipi ini digambarkan sosok yang tegas dan cakap dalam bertindak. 
‘Nduren’ dalam bahasa jawa berarti buah durian dan ‘Saduring’ berarti satu belahan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pipi yang memiliki bentuk seperti belahan durian adalah pipi yang sempurna menurut orang Jawa.

5 Uwange Nyangkal Putung – Ungkapan Bentuk Dagu
Dalam ungkapan bahasa jawa, kesempurnaan dagu seseorang dapat dilihat dari bentuk sudutnya. Jika bentuk sudut dagunya sempurna, maka bisa dikatakan bahwa fisik orang tersebut tergolong rupawan. Uwange dalam bahasa jawa berarti dagu. Sedangkan ‘sangkal’ merupakan hulu atau pegangan kampak.
‘Putung’ berarti putus atau patah. Jika digabungkan menjadi ‘nyangkal putung’ atau bermakna patahanpegangan dari sebuah kampak. Jika sudut dagu membentuk sudut patahan pegangan kampak, maka orang itu memiliki dagu yang sempurna.

6 Lambene Nggula Satemlik – Ungkapan Bentuk Bibir
Nggula Satemlik memiliki makna bibir yang manis dan bewarna kemerah-merahan. ‘Nggula’ dalam ungkapan ini berasal dari kata gula yang ada pada ‘gula jawa’ yang bewarna kemerah-merahan. 
Sedangkan Satemlik memiliki arti sedikit. Jadi, jika diungkapkan menjadi bibir yang manis kemerah-merahan dan memiliki bentuk yang kecil.

7 Alise Nanggal Sepisan – Ungkapan Bentuk Alis
Nanggal diambil dari kata kerja atau ater-ater dalam bahasa jawa yang berarti tanggal. ‘Sepisan’ juga berarti sekali dalam bahasa Indonesia. Apabila dua kata ini disambungkan menjadi nanggal sepisan. 
‘Nanggal Sepisan’ bermakna tanggal satu. Tanggal satu selalu ditandai dengan adanya bulan sabit dalam perhitungan kalender jawa. Simbol bentuk bulan sabit itu diumpamakan dalam bentuk alis dengan perumpamaan nanggal sepisan.

            Masih banyak ungkapan jawa lainnya dalam hal mengungkapkan bentuk fisik seseorang. Dalam bahasa jawa, ungkapan ini disebut juga Tembung Candra atau kata-kata ungkapan dalam menggambarkan fisik seseorang. Nah, sekarang kita baru memahami bahwa seni jawa dalam kesusasteraan berpujangga sangatlah tinggi sejak zaman dahulu. (Si Tampan Chandra WH)



Written by

Kita seorang Penulis yang hanya ingin berbagi. Dengan Tulisan kita membuka jendela dunia dan menjadikan mata sebagai ganti tangan dan kaki kita. Selamat Membaca ^_^

0 comments:

Post a Comment

 

© 2013 Info Keren dan Paling Ngetrend. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top